Terdapat banyak bahaya dari bermain media sosial berlebihan untuk anak apalagi tanpa adanya pengawasan ketat dari orang tua. Hal ini dibuktikan dengan berbagai kejadian seperti penculikan, pemerkosaan, dan penipuan yang semakin marak dengan target remaja dibawah umur wanita.
Bahaya dari Bermain Media Sosial Berlebihan Pada Anak
Ketika anak sudah memegang perangkat seluler yang terhubung dengan internet, sebagai orang tua sudah berkewajiban untuk mengawasi secara keseluruhan. Apabila terjadi penyelewengan maka tindakan penanganan bisa dilakukan secepatnya. Berikut beberapa dampak negatifnya:
1. Cyberbullying atau Perundungan Melalui Perantara Media Digital
Perundungan maya atau cyberbullying mulai marak di Indonesia bahkan bukan saja menimpa publik figur melainkan juga masyarakat pada umumnya. Usia remaja merupakan masa sensitif yang belum terlalu memiliki kendali diri kuat. Akibatnya ia dapat mudah terprovokasi dan melakukan tindakan nekat.
Kasus bunuh diri terbanyak baru-baru ini dilakukan oleh remaja dikarenakan beberapa sebab salah satunya adalah cyberbullying. tindakannya yang tidak terlihat membuatnya sulit untuk dicegah. Penyampaiannya sendiri bisa dilakukan melalui fitur chatting yang tersembunyi dan bersifat pribadi.
2. Menjadikan Tidur Tidak Teratur
Pengawasan orang tua bisa saja kecolongan ketika malam hari, karena anak seringkali bermain gadget sampai larut. Selain disebabkan karena chatting dengan teman, perilaku ini tidak jarang timbul akibat menonton berbagai konten yang menurutnya menarik meskipun belum tentu dampaknya baik.
Konten yang ada di media sosial bersifat umum meskipun tidak jarang ditujukan untuk usia 18 ke atas. Kebijakan yang ditetapkan pada media digital seringkali dilupakan banyak orang. kebanyakan tujuan utamanya adalah mendapatkan like, viewers, dan respon baik dari para penonton.
3. Mengganggu Aktivitas Sehari-Hari
Munculnya beberapa media sosial terkini dapat mengganggu aktivitasnya misalnya berupa belajar. Tidak jarang anak akan tetap terfokus pada gadgetnya meskipun ketika berkumpul bersama keluarga atau makan sekalipun. Sikap ini dapat mengganggu apabila berlangsung terus menerus dalam jangka lama.
Penanganannya yang paling tepat adalah dengan menjalin kedekatan kepada buah hati. Sebab masalah demikian sering muncul ketika anak merasakan kesepian berlebih karena kesibukan orang tuanya. Apabila sudah mencapai kondisi parah maka segera bawa ke psikiater atau dokter terkait.
4. Sering Gelisah atau Merasakan Kecemasan Berlebihan
Sebenarnya secara medis bermain gadget sendiri dapat menurunkan tingkat produktivitas dalam kehidupan nyata. Anakan akan merasakan lelah lebih cepat jika dibandingkan dengan orang pada umumnya. Dampak buruknya dapat mengganggu beberapa aktivitas penting termasuk belajar dan ibadah.
Bentuk pengungkapan kecemasan berlebihan adalah tergantung dari penyebabnya. Apabila karena insecure maka mereka akan meresponnya dengan mencari berbagai merek perawatan dan membeli pakaian baru. Padahal bukan berarti dibeli karena benar-benar membutuhkannya atau sesuai karakter.
5. Menjadikan Mudah Insecure dan Menarik Diri dari Lingkungan
Media sosial memiliki jangkauan yang sangat luas yang pada prinsipnya orang akan memposting bagian sisi positif dari kehidupannya terutama berkaitan dengan penampilan. Oleh sebab itu muncullah berbagai filter bertujuan untuk memoles atau menutupi kekurangan agar tidak terlihat.
Sebenarnya prinsip demikian tidak diciptakan secara langsung dengan metode khusus, namun pada dasarnya proses munculnya secara otomatis. Maksudnya adalah orang yang berani menampakkan diri pada platform digital sebagian besar memiliki tampilan menarik dan good looking.
6. Kurang Komunikasi dengan Dunia Nyata
Anak yang sudah ketergantungan bermain media sosial maka kemungkinan besar akan kurang bergaul dengan lingkungan nyatanya karena lebih mementingkan kehidupannya di dunia maya. Kegiatannya hampir sepenuhnya dihabiskan hanya di dalam kamar bahkan untuk makan terkadang lupa.
Jika sudah memasuki tahapan demikian, sebagai orang tua diharuskan melakukan tindakan penanganan seperti memeriksakannya ke psikiater. Hal ini karena jika dibiarkan maka dapat mengakibatkan efek lebih parah misalnya depresi dan tidak bisa lepas sama sekali dengan ponsel.
Demikian penjelasan mengenai jenis-jenis santet yang perlu Anda ketahui jika sebagai tambahan informasi agar dapat melakukan penanganan secara tepat. tidak sedikit anak terputus masa depannya karena kehilangan akal disebabkan oleh serangan mental atau insecure berlebihan.
