Pamer dijadikan Konten : Berikut Dampak Melakukan Aksi Flexing atau Memamerkan Harta di Media Sosial

Source : youtube.com
Source : youtube.com

Di era perkembangan media sosial yang sangat maju seperti sekarang ini ternyata dijadikan sebagai ajang flexing atau memamerkan harta kekayaannya secara berlebihan. Mungkin memang benar jika hal tersebut menjadi urusan mereka masing-masing tetapi dampaknya lumayan meresahkan. Oleh sebab itu sebaiknya kurangi akasi tersebut.

Beberapa Dampak Melakukan Flexing atau Memamerkan Harta di Media Sosial

Memang benar jika hal tersebut bebas dilakukan oleh seseorang karena mungkin dianggap sebagai kebebasan berekspresi. Namun dampaknya tidak secara langsung terjadi dan imbasnya ke pemilik akun, tetapi orang lain bahkan pengguna lainnya juga merasakannya. Anda kaya raya cukup perlihatkan dengan seadanya saja dan berikut dampak-dampaknya.

1. Meningkatkan Jumlah Kejahatan Pencurian di Lingkungan Masyarakat secara Tidak Langsung

Source : thedispatchonline.net
Source : thedispatchonline.net

Dampak pertama ini memang terjadi secara tidak langsung karena dengan adanya banyak video memamerkan harta kekayaan hingga benda yang dimilikinya membuat beberapa orang mempunyai pikiran untuk bertindak jahat dengan mencuri. Hal tersebut sudah menjadi kasus normal di kalangan masyarakat karena sering terjadi bahkan korbannya tidak sedikit.

Contohnya saja seorang ibu-ibu yang menggunakan emas hingga penuh di tangan, leher, telinga. Seringkali hal tersebut menarik para pelaku pencurian dan merasa mempunyai sasaran empuk, sama hal dengan melalui media sosial. Meskipun belum banyak terjadi karena sebagian besar pelaku flexing adalah kalangan artis, penjagaannya sangat ketat. Namun berbahaya di kemudian hari.

2. Timbulnya Kesenjangan Sosial di dalam Media Sosial yang Sangat Disayangkan

Source : lifestyle.sindonews.com
Source : lifestyle.sindonews.com

Jangankan di dalam media sosial, dunia nyata saja adanya fenomena pamer tersebut pasti berakibat pada timbulnya kesenjangan sosial. Hal tersebut sangat disayangkan karena terkadang seseorang yang biasa saja hidupnya menjadi memiliki kecemburuan terhadap orang lain. Oleh sebab itu sebaiknya jangan terlalu berlebihan.

Tidak ada larangan membeli barang semewah apapun dengan harga tinggi, namun jangan menjadikannya sebuah konten untuk dipamerkan. Bahkan di ajaran agama pun hal tersebut secara terangan-terangan tak dianjurkan dan jatuhnya ke sombong. Poin tersebut menjadi inti bahwa kita tidak tahu bagaimana orang lain memandang aksi flexing tersebut.

3. Meningkatnya Kasus Cyber Crime melalui Berbagai Cara termasuk Media Sosial

Source : kompas.com
Source : kompas.com

Kemungkinan terbesar dampaknya tentu saja akan meningkatkan kasus cyber crime yang tentu saja menyerangnya melalui dunia maya. Hal ini juga sering terjadi meskipun belum terlihat berhasil menyerang para pelaku flexing di media sosial sedang trending bahkan menjadi konten creator. Bukannya berdoa agar kejadian tetapi konsep kontennya meninggikan kemungkinan terjadinya.

Selain melancarkan aksinya melalui media sosial, biasanya cyber crime juga meretas atau hack akun pribadi korbannya. Oleh sebab itulah jika Anda terlalu sering memamerkan atau memperlihatkan semua kekayaan melalui konten medsos, tentu saja dapat memancing pelaku kejahatan siber tersebut untuk beraksi.

4. Memberikan Pengaruh Buruk pada Pengguna Lainnya

Source : tirto.id
Source : tirto.id

Dengan membuat konten berkonsep flexing tentunya tidak akan memberikan pengaruh baik justru buruk terhadap pengguna lainnya. Sedangkan pengguna media sosial tak hanya masyarakat berusia dewasa saja tetapi juga mereka anak-anak remaja bahkan di bawah umur dimana sedang menjadi jati dirinya sendiri.

Melihat konten memamerkan harta kekayaan tersebut bukannya menjadi penilaian positif tetapi negatif. Takutnya mereka yang sedang mencari jati diri justru menganggapnya benar karena untuk meningkatkan angka trending. Oleh sebab itulah usahakan untuk mengurangi menjadikan flexing konsep dasar konten.

5. Menghalalkan Berperilaku Sombong dan Arogan padahal Dibenci oleh Tuhan

Source : wolipop.detik.com
Source : wolipop.detik.com

Melihat bagaimana saat ini media sosial memang ramai dengan konten-konten pamer karena dianggap bisa menaikkan follower hingga penonton hingga jutaan, berarti menghalalkan berperilaku sombong. Semua agama tidak hanya Islam tak memperbolehkan semua umatnya bersikap sombong bahkan arogan.

Dengan adanya banyak konten terkait hal serupa tentunya akan memberikan penilaian pada pengguna lainnya bahwa melakukan hal tersebut tidak apa-apa justru harus dilakukan. Banyak cara untuk menaikkan jumlah pengikut dan penontonnya, bukan hanya menggunakan cara pamer atau flexing.

6. Banyak Konten Sejenis karena Dianggap Trending padahal Flexing

Source : lifestyle.bisnis.com
Source : lifestyle.bisnis.com

Dampak selanjutnya akan ada banyak konten-konten sejenis karena dianggap menjadi salah satu cara trending termudah. Namun sayang akhirnya menghalalkan segalanya untuk mendapatkan barang-barang mewah tersebut.

Pada dasarnya setiap orang yang mempunyai banyak koleksi benda mahal, selain diliputi rasa gengsi sebagai orang kaya juga persaingan. Akhirnya membuatnya menjadi konten tersebut.

Bagaimanapun Anda menyingkapi fenomena tersebut, pastinya flexing atau memamerkan harta sudah termasuk salah terutama di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *