Sebelum akhirnya menjadi sebuah film, cerita KKN di Desa Penari sendiri sudah sempat menjadi trending topic tertinggi di media sosial Twitter tahun 2019. Cerita tersebut dibagikan oleh akun Simpleman yang memang sering membagikan kisah mistis didasarkan pada kisah nyata.
Beberapa Poin Terkait Film Viral KKN di Desa Penari sedang Ramai di Media Sosial
Seperti diketahui bahwa kisah fenomenal tersebut mulai viral dan menjadi trending topik di Twitter tahun 2019 dan tersiarkan kabar tentang mengangkatnya menjadi film. Baru di tahun 2022 ini perilisannya tepat beberapa hari yang lalu dan berikut poin terkait KKN di Desa Penari.
1. Diangkat dari Cerita Simpleman melalui Akun Twitter-nya tahun 2019
Bagi Anda sudah membaca ceritanya melalui Twitter tentu saja sudah tahu akun sumber yang menjadi pokok bahan film dari KKN di Desa Penari. Dibagikan pertama kali pada tahun 2019, Simpleman adalah nama akunnya dan jika dilihat dirinya memang sering membagikan berbagai cerita horor.
Salah satunya adalah KKN di Desa Penari yang merupakan kisah nyata dari narasumber terpercaya kenalan dari Simpleman. Hal itu jugalah pada akhirnya menjadi sebab trendingnya kisah horor tersebut hingga diangkat menjadi sebuah serta baru saja perilisan filmnya di semua bioskop Indonesia.
2. Sebuah Kisah Nyata yang Mempunyai 2 Narasumber Berbeda Cerita Sama
Awalnya Simpleman hanya mendapatkan cerita nyata dari satu narasumber saja, tetapi setelha diselidiki lebih mendalam ternyata masih ada cerita dari sudut pandang sumber lainnya. Oleh sebab itu, penyampaian cerita darinya pun tersaji dalam dua versi yaitu sisi Widya dan Nur sebagai mahasiswa KKNnya.
Jika melihat dari cerita aslinya karya Simpleman di Twitter, memang ada dua kisah yang mempunyai sudut pandang jalan ceritanya berbeda namun intinya masih sama. Hal tersebut terjadi karena menurut wawancara bersama Simpleman, jumlah mahasiswa KKN saat itu tidak sedikit sehingga kesaksiannya banyak.
3. Berkaitan dengan Adat, Tradisi dan Cerita Legenda Jawa Timur
Pengikuti Twitter Simpleman pasti sudah sangat hafal konten cerita misterinya akan selalu berbau dengan adat, tradisi hingga cerita misteri berkaitan dengan legenda di Jawa Timur dan sekitarnya. Begitu juga KKN di Desa Penari, memperkenalkan Badarawuhi yang digambarkan seorang penari legenda.
Selain itu banyak juga mitos misteri terkait beberapa cerita yang ada di kisah dalam akun Twitter Simpleman ataupun film KKN di Desa Penari. Hal tersebut tentunya sangat berkaitan dengan adat, tradisi dari sebuah legenda di Jawa Timur dan biasanya sama tersebar sama di seluruh Pulau Jawa.
4. Banyak Perbedaan antara Adegan di Film dengan Kisah Aslinya di Twitter
Pada kisah aslinya peserta KKN sendiri dihadiri oleh 16 mahasiswa, sedangkan pada cerita di film hanya menghadirkan 6 pemeran saja. Mengingat keterbatasannya sehingga tidak akan mampu jika memasukkan lebih dari 10 pemain dalam satu frame adegan. Selain ada juga perbedaan adegannya.
Hal ini sudah bukan menjadi rahasia di industri perfilman Indonesia, karena memang biasanya alur cerita dalam bentuk tulisan lebih padat serta detail. Sedangkan film mempunyai keterbatasan durasi hingga cangkupan fame tadi. Namun poin-poin adegan pentingnya tidak ada pengurangan sama sekali.
5. Diperankan oleh Artis dan Aktor Ternama Indonesia Terbaik
Simpleman sendiri ikut berpartisipasi dalam pemilihan aktor dan artisnya alias pemeran di film KKN di Desa Penari. Selain Adinda Thomas, ada beberapa selebritis Indonesia terkenal yang ikut bermain di dalam film horor tersebut. Hal ini membuktikan bahwa filmnya tersebut tidak main-main.
Bahkan film tersebut menampilkan Calvin Jeremy yang juga sudah memerankan beberapa film di Indonesia. Kali ini dirinya hadir dengan penampilan berbeda yaitu brewokan sehingga penonton sedikit pangling. Ada juga Aulia Sarah menjadi pemain utama Badarawuhi menari dengan luwesnya disana.
6. Sebelumnya Sudah Diadaptasikan Menjadi Sebuah Buku yang Laris di Pasaran
KKN di Desa Penari sendiri sebenarnya sudah di wacana akan diangkat menjadi film karena memang fenomenal saat itu. Namun sebelum benar-benar terealisasi, sudah terlebih dulu dikeluarkan bukunya dengan judul sama. Sama seperti filmnya, buku tersebut juga laris ketika pertama terbit.
Saat ini jumlah masyarakat yang sudah menonton filmnya cukup bisa dibanggakan, hal tersebut sampai menjadi trending di media sosial. Banyak penilaian baiknya daripada buruk sehingga film ini bisa dibilang cukup sukses hingga detik ini.
