Kecanggihan teknologi bukan hanya membawa dampak positif saja melainkan juga negatif seperti halnya penipuan. Belakangan ini marak terjadi penipuan berbasis online terutama melalui media sosial yang membuat kerugian besar bahkan sampai memicu bunuh diri karena depresi dan terlilit hutang besar.
Jenis-jenis Penipuan Online yang Merugikan
Dewasa ini semakin marak terjadi penipuan yang menimbulkan kerugian begitu besar. Oleh sebab itu sebaiknya selalu berhati-hati dan melakukan pengecekan jika mendapatkan info-info yang tidak wajar atau bahkan mencurigakan. Berikut ini beberapa diantaranya:
1. Pretexting
Umumnya kejahatan ini melibatkan orang-orang berpengaruh baik di pemerintahan, publik figur, atau pekerjaan bidang terkait. Tujuannya adalah membuat target lebih mudah dikelabui dilengkapi dengan bukti-bukti palsu. Kedoknya sendiri cukup beragam misalnya saja berupa giveaway maupun hadiah menggiurkan.
Mengingat tindakan ini marak terjadi di masyarakat, Anda harus selalu waspada dan mengetahui bagaimana ciri-cirinya dengan tujuan agar tidak sampai menanggung kerugian begitu besar. Pastikan untuk tidak mudah tergiur dengan tawaran menggiurkan yang tidak diketahui secara jelas dari mana asalnya.
2. Impersonation
Di masa pandemi ada banyak tindak kejahatan yang dilakukan untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya termasuk melakukan penipuan. Impersonation sendiri merupakan penipuan mengatasnamakan e-commerce atau badan resmi lainnya dengan memberikan giveaway atau hadiah berupa uang tunai.
Saat Anda menerima pesan atau postingan di media sosial yang mengatasnamakan badan-badan resmi, silahkan untuk memastikan kebenarannya. Caranya yakni memeriksa sumber serta bagaimana cara pengemasan kata-katanya apakah cenderung mencurigakan atau tidak.
3. SMShing
Sebagian besar orang tentu sudah tidak asing lagi dengan SMS atau pesan singkat dari nomor tidak dikenal yang tiba-tiba memberikan informasi mendapatkan hadiah sangat besar. Beberapa orang yang tergiur tidak ragu-ragu menanggapi pesan tersebut dan melakukan semua yang mereka katakan.
Belakangan ini SMShing semakin gencar dilakukan, hanya saja karena sebagian besar masyarakat sudah mengetahui bahwa pesan itu adalah penipuan menjadikan mereka tidak menanggapi serius. Hany saja umumnya mereka akan melakukan cara lain berupa menelpon langsung dan berusaha mengelabui target.
4. Phone Scams
Sering terjadi penipuan meminta kode OTP atau data pribadi kemudian terjadi pencurian atau penyalahgunaan data pribadi misalnya untuk melakukan pinjaman, diperjual belikan, atau digunakan untuk hal negatif lainnya. Agra hal tersebut tidak terjadi, pastikan selalu berhati-hati terutama jika mendapatkan tawaran menggiurkan.
Saat Anda mendaftarkan akun yang bersifat pribadi misalnya berupa wallet ataupun akun media sosial, selalu pastikan menjaga kerahasiaannya. Hindari sampai disalahgunakan oleh orang tidak bertanggung jawab. Aksi phone scam sendiri menyasar layanan perbankan melalui scam kartu kredit serta meminta OTP.
5. Phising
Kejahatan atau ini kerap menyerang dna merugikan banyak orang yang tercatat di tahun 2020, setidaknya sudah ada 192.591 serangan phising terhadap UMKM. Jumlah ini terhitung naik dari tahun sebelumya dengan total 158.492 dengan modus paling umum dilakukan adalah email terkait informasi COVID-19.
Kasus infeksi COVID-19 yang meningkat pesat sering dimanfaatkan oleh orang tidak bertanggung jawab untuk meraup keuntungan besar. Mereka memanfaatkan keingintahuan serta kepanikan masyarakat sehingga tidak terlalu waspada. Padahal secara ekonomi semenjak masuknya virus membahayakan tersebut perekonomian di Indonesia bisa dibilang menurun secara signifikan.
6. Modus Penipuan Berkedok Foto Selfie dengan Identitas Diri
Tentu Anda sudah tidak asing dengan kegiatan atu ini karena sekarang ini sudah umum dilakukan ketika melakukan registrasi via online. Namun sangat diperlukan kehati-hatian karena sering terjadi penipuan berkedok minta foto selfie disertai KTP atau identitas diri lainnya misalnya SIM (Surat Izin Mengemudi), maupun KK (Kartu Keluarga).
Modus-modus penipuan seperti ini sering terjadi dengan sasaran empuk orang-orang dewasa. Ketika ingin melakukan registrasi di aplikasi ataupun platform lainnya, pastikan untuk memastikan keresmiannya untuk tujuan agar tidak sampai data diri disalahgunakan oleh orang tidak bertanggung jawab.
Demikian penjelasan terkait dengan Jenis-jenis penipuan online yang merugikan dan patut untuk selalu diwaspadai. Saat akan menyetorkan data diri jangan lupa memastikan terkait kebenarannya karena sebagai kehati hatian agar tidak sampai terjerat kasus penipuan berbahaya.
