Baru dirilis beberapa hari yang lalu film Luckiest Girl Alive layak mendapatkan perhatian lebih. Diangkat dari novel karya Jessica Knoll berjudul sama. Karyanya tersebut menjadi New York Times Bestselling sehingga akhirnya menarik untuk diangkat menjadi sebuah film dan lahirlah film dibintangi oleh Mila Kunis. Istri dari aktor kenamaan Ashton Kutcher tersebut seperti biasa memainkan dengan totalitas dan maksimal.
Review Film Terbaru Netflix “Luckiest Girl Alive”
Seperti sudah pernah dibahas sebelumnya, bahwa Netflix tidak akan memberikan kualitas film buruk. Hal tersebut seperti sudah habitnya menyajikan pilihan film-film berkualitas oke, dari screenplay ceritanya sampai bagaimana menemukan pemeran dari setiap adegannya. Begitu juga dengan film Luckiest Girl Alive ini, memberikan film drama dengan sedikit action dan berikut reviewnya.
1. Menceritakan Kisah Seorang Wanita yang Berjuang Melawan Masa Lalu
Masa lalu yang sangat pahit berusaha dia pendam di tengah kehidupan sempurnanya di masa sekarang juga depan. Perlu diketahui sebelumnya bahwa film ini mempunyai alur maju mundur sehingga tidak perlu bingung karena screenplay untuk menghasilkan plot tersebut dibangun sangat sempurna.
Menceritakan seorang wanita karir berjuang melawan masa lalunya, yang sebenarnya sulit dilupakan. Suatu ketika Ani (Mila Kunis) diminta menjadi saksi film documenter dan itulah saat dimana dirinya harus kembali memasuki ruangan suram serta gelap dari kehidupan masa lalunya tersebut.
2. Penggunaan Alur Maju Mundur Sederhana Tidak Membingungkan
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa film Luckiest Girl Alive tersebut mempunyai alur maju mundur karena berhubungan dengan masa lalu. Tenang saja karena screenplay yang mereka buat termasuk terbaik, oleh sebab itulah meskipun menggunakan alur maju mundur tetapi tidak akan membingungkan.
Setiap pembalikan alurnya selalu berhubungan dengan alur sebelumnya sehingga penonton bisa tahu, meskipun nama Ani di masa lalu berbeda. Sabdamaya tidak akan memberikan spoiler, yang jelas ada satu orang namun mempunyai dua nama di masa sekarang dan lalu. Penggunaan alurnya sama sekali tak membuat bingung karena screenplay-nya sangat bagus.
3. Film Drama tidak Terlihat Istimewa tetapi Mengena di Hati
Melihat review di poin pertama dimana menceritakan tentang seorang wanita yang berjuang di masa sekarang melawan masa lalunya menjadikan film ini cukup mengena meskipun di awal tampak kurang istimewa. Sedikit bocoran dimana Luckiest Girl Alive menceritakan kesengsaraan Tiffany di masa sekolahnya dengan fitnah tidak benar padahal dia korban.
Selama proses tumbuhnya, Tiffany selalu membawa kenangan busuknya tersebut sampai pada akhirnya merubah dirinya. Perlu diketahui Mila Kunis sangat totalitas dalam memerankan sebagai Tiffany dewasa yaitu Ani. Tidak mudah bagi Ani hidup di masa sekarang meskipun sudah sukses dengan mental health karena perlakuan teman-teman pria saat SMA pada dirinya.
4. Screenplay Sederhana yang Bisa Mengikat Penonton
Seperti sudah disinggung bahwa alur maju mundur yang digunakan oleh film ini cukup sempurna, hal tersebut karena screenplay-nya sangat baik sehingga menghasilkan plot terbaik. Cukup sederhana sebenarnya apa yang digambarkan atau diceritakan melalui film adaptasi ini tetap mengikat penontonnya untuk melihatnya sampai selesai.
Bisa dibilang genrenya drama sehingga akan banyak adegan percakapan daripada actionnya. Bahkan ketika menambahkan action, tetap menambahkan beberapa dialog sehingga tidak terasa terlalu mencekam. Kejahatan di Amerika memang tinggi, di saat itulah novel ini dihasilkan melalui screenplay dimana wanita menjadi korban terbanyak dari pelecehan seksual hingga pemerkosaan.
5. Tidak Berlebihan dalam Menceritakan Kisah Pelecehan Seksual
Tiffany seorang gadis SMA yang di waktu mudanya tersebut mengalami pelecehan seksual dari teman prianya tidak hanya satu tetapi lebih dari itu. Mentalnya cukup terganggu tetapi dirinya bertahan bersama temannya, dimana juga menjadi korban perundungan. Penuturan kisah fiksi tersebut tidak berlebihan sehingga terasa seperti kisah nyata dari cerita sebagian wanita disana.
6. Banyak Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Kejadian Tersebut
Di akhir cerita Ani Fanelli akhirnya memutuskan untuk menerbitkan ceritanya di New York Times yang notabene dirinya adalah salah satu penulis disana. Setiap orang tahu kisahnya dan namanya pun bersih dari fitnah. Pelajaran yang bisa dipetik dari kejadian di film sangatlah banyak, perundungan, pelecehan seksual, sebagai korban harus berani speak up.
Film Luckiest Girl Alive ini cukup sederhana karena menceritakan masa lalu kelam seorang wanita dengan masa depan cerah pada karirnya. Namun masih banyak trust issue hingga membuatnya terbayang kejadian masa lalu, otomatis hal itu bisa mengakibatkan mental health.
