Video  

Mengupas Sejarah Kerajaan melalui Netflix Serial Terbaru

Source : immediate.co.uk
Source : immediate.co.uk

Setelah membahas bagaimana Netflix memberikan tonton bergengsi dengan menceritakan kembali tentang sejarah melalui film dan serial terbaiknya, saatnya Sabdamaya mereview salah satunya. Pertama melihat serial Blood, Sex and Royalty mungkin tidak terbesit bahwa itu adalah cerita yang sangat bermakna. Kenyataannya menjadi pengemasan sejarah sebelum Ratu Elizabeth I, seru abis!

Review Netflix Serial Blood, Sex and Royalty

Seperti biasa Netflix akan selalu mengeluarkan serial yang berbeda daripada lainnya, salah satunya adalah Blood, Sex and Royalty. Mungkin bagi sebagian penonton tidak menyangka bahwa pemain utama disini menceritakan ibu kandung dari Ratu Elizabeth I. Honestly, when writer the ending was really feel unbelievable. Berikut mengulas reviewnya bersama Sabdamaya.

1. Menggunakan Cerita dari Dua Sudut Pandang

Source : youtube.com
Source : youtube.com

Di awal episode penonton akan mengira bahwa serial ini masuk ke dalam tayangan dokumenter. Hal tersebut karena melalui Blood, Sex and Royalty Netflix seperti memberikan hal baru di tengah banyak serialnya. Menceritakan tentang sejarah kehidupan Anne Boleyn, Ratu Inggris dari tahun 1533 yang dieksekusi mati.

Melalui serial Blood, Sex and Royalty Netflix menceritakan bagaimana seorang Anne Boleyn yang ternyata menggambarkan sifat dari Ratu Elizabeth I. Penggunaan dua sudut pandang dalam menyajikan serialnya membuat acara TV tersebut tertarik untuk dinikmati. Kesaksian dari para ahli sejarah menyertai bagaimana kehidupan Anne Boleyn, sehingga serial ini tampak seperti dokumenter.

2. Menyajikan Sejarah Penting dengan Cara Berbeda

Source : myimg.bid
Source : myimg.bid

Netflix memang sudah terkenal dengan berbagai film dan serial dokumenter terbaiknya. Meskipun Blood, Sex and Royalty bukan termasuk dokumenter karena masuk ke dalam Netflix Serial, tetap disajikan menggunakan cara berbeda. Menceritakan lingkungan di tahun 1500-an mendekati sempurna sehingga membuat penonton berada disana.

Menggunakan dua sudut pandang dalam menceritakan satu tokoh sejarah yang ternyata berpengaruh besar di pemerintahan Inggris saat itu adalah keputusan terbaik. Penonton bisa belajar sekaligus terhibur dengan setiap episodenya, bagaimana emosi Anne Boleyn dan usahanya terlihat sia-sia karena pengkhianatan dari banyak orang di sekitarnya.

3. Screenplay yang Dibuat dengan Sangat Rapi

Source : netzwelt.de
Source : netzwelt.de

Sudah dijelaskan bahwa Netflix menggunakan dua sudut pandang dalam membuat screenplay Blood, Sex and Royalty. Terlihat sulit tetapi dibuat secara rapi sehingga menghasilkan sebuah serial yang berbobot, berkelas dan tidak main-main terutama menceritakan sejarah tentang orang berpengaruh dalam sejarah pemerintahan kerajaan Inggris.

Bisa dibilang sebagai penulis menulis sebuah screenplay cerita sejarah tidaklah mudah, harus ada sebab akibat di antara aturan sebuah cerita. Terlebih lagi pembagian dua sudut pandang yang ternyata disajikan secara sempurna. Membuat screenplay sejarah di era maju seperti sekarang tantangannya harus menarik tetapi tidak melenceng dari kisah nyatanya and Blood, Sex and Royalty did it!

4. Perpaduan Alur Cerita dan Sudut Pandang Sempurna

Source : immediate.co.uk
Source : immediate.co.uk

Selain dua sudut pandang, alur yang digunakan pun campuran. Maju dan mundur, meringkas peristiwa kejadian di antara tahun 1522-1536 tidaklah mudah. Namun Netflix berhasil melakukannya melalui serial terbaru di Desember 2022 Blood, Sex and Royalty dengan screenplay sempurna lengkap perpaduan alur rapi.

Biasanya cerita sejarah yang menggunakan alur maju mundur akan membingungkan penonton dan membuat mereka enggan menyelesaikannya terlebih serial berepisode. Namun untuk Blood, Sex and Royalty tidak seperti itu, justru penonton tertarik untuk menyelesaikan episodenya. Hal itu karena penggunaan alurnya sempurna.

5. Judul Dibuat Menarik Sesuai Jalan Ceritanya

Source : fernsehserien.de
Source : fernsehserien.de

Beberapa penonton yang sudah merampungkan Blood, Sex and Royalty pasti bertanya-tanya, mengapa Netflix tidak memberi judul berkaitan dengan Anne Boleyn? Jawabannya karena memang agar menarik penonton dan memang sudah tepat sesuai kehidupan dijalani oleh Anne Boleyn sebelum dan sesudah menjadi Ratu Inggris tahun 1533-1536.

Perlu diketahui meskipun ada kata “sex”, serial ini tidak terlalu vulgar seperti film semi adegan dewasa lainnya di Netflix. Blood sendiri diambil karena cukup banyak pertumpahan darah di kehidupan Anne Boleyn dengan perjuangannya memberikan seorang anak lelaki (sex) agar mempertahankan gelarnya sebagai Ratu (Royalty). Belum lagi perjuangannya untuk menjadi seorang Ratu Inggris.

6. Setting Kerajaan di Tahun 1500-an Terlihat Nyata

Source : decadeslife.com
Source : decadeslife.com

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, penggunaan setting atau latar kerajaan di tahun 1500-an tergambar sempurna. Hal itu membuat penonton bisa merasakan seperti apa berada di tengah kerasnya perjuangan di abad-abad tersebut.

Terlepas dari semua poin review di atas semua akan dikembalikan pada selera masing-masing penonton. Tidak semua penggemar film menyukai genre serial seperti Blood, Sex and Royalty sehingga penilaian reviewnya akan berbeda, namun serial tersebut cukup awet berada di Top 10.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *