6 Perbedaan Cara Kerja Pendapatan di Dunia Maya

Pendapatan di Dunia Maya
Source : kumparan.com

Dewasa ini banyak sekali masyarakat yang mengincar pendapatan di dunia maya. Sayangnya sebagian dari mereka kurang memahami cara kerja karena tidak semuanya mempunyai cara pembayaran sama. Mungkin banyak dari mereka hanya mengerti bahwa dengan jumlah pengikut banyak menjadi acuan, tetapi ternyata salah. Berikut akan dijelaskan perbedaan cara kerjanya.

Perbedaan Cara Kerja Pendapatan di Dunia Maya

Mencari pendapatan di dunia maya bukanlah hal yang dilarang, karena zaman sudah berubah. Hidup di era globalisasi dengan berbagai kemajuan teknologi memang dituntut harus emakin kreatif salah satunya menghasilkan konten terbaik. Namun ternyata banyak sekali sistem sebagai syarat mendapatkan fee dari masing-masing sosial media. Berikut ini akan dijelaskan sedikit bedanya.

1. ​​​​​​​Sistem Pemberian Fee yang Berbeda

Gambar 6 Perbedaan Cara Kerja Pendapatan di Dunia Maya - SABDAMAYA.COM

Setiap orang akan mengira bahwa syarat bisa memperoleh pendapatan di dunia maya hanya melalui pengikut banyak. Sayangnya tidak hanya itu saja karena setiap ruang memiliki cara pembayaran fee berbeda-beda. Dari youtube  sampai blogger dengan website melalui konten-konten artikelnya. Sudah bisa terlihat tentunya akan beda dengan sosmed.

Kebanyakan orang akan berpikir sebuah website yang sudah banyak iklannya pasti bayarannya tinggi, ternyata belum tentu karena acuannya dari traffic pengunjung. Begitu juga dengan youtube, setiap channel akan diberikan fee berdasarkan banyaknya iklan muncul ketika dilihat oleh pengguna. Hal tersebut akan ditentukan oleh Google sebagai partnernya.

2. ​​Antara Blogger dan Vlogger tidak Sama

Source : kangandre.web.id
Source : kangandre.web.id

Seperti sudah dijelaskan pada poin di atas bahwa antara blogger atau pemilik website dan vlogger, pembuat konten melalui youtube juga sosmed lainnya tidak sama pendapatannya. Mereka sama-sama mengandalkan iklan untuk pendapatan di dunia maya tapi jalannya berbeda. Vlogger bisa dengan endorse, iklan-iklan lewat di channelnya sampai jadi brand ambassador.

Baca juga : 6 Poin Membahas Kafe ala Karen’s Diner

Sedangkan untuk blogger, murni melalui jumlah traffic pengunjung. Semakin tinggi trafficnya, disitulah nantinya pendapatan juga akan makin bertambah. Belum dengan biaya iklan-iklan dari Google yang terpasang di dalam halaman situsnya. Kedua penjelasan pembayaran fee tersebut sudah sangat terlihat berbeda bukan?

3. ​​Endorse dan Iklan di Sosial Media Berbeda

Source : sisternet.co.id
Source : sisternet.co.id

Saat ini jika Anda membuka sosial media ada jenis iklan yang dapat dijadikan pendapatan di dunia maya oleh masing-masing content creator. Pertama, melalui endorsement, yaitu dimana seorang selebgram atau public figure terkenal mendapatkan kontrak mengiklankan produk melalui feed atau halaman instagramnya.

Sedangkan jenis kedua, sekarang mulai sering ada iklan-iklan tertentu di dalam Instagram. Hal tersebut juga menjadi sumber pendapatan mereka. Tetapi kembali lagi, setiap sosmed berbeda-beda. Tiktok misalnya, akan memberikan pendapatan untuk pengguna melalui kontribusinya melakukan siaran langsung hingga Tiktok Affiliate.

4. ​​Setiap Lokasi Mempunyai Penentuan Masing-masing

Source : forbes.fr
Source : forbes.fr

Di Indonesia, masyarakat yang mengandalkan pendapatan di dunia maya masih berpegang teguh pada website, youtube, Tiktok, Facebook dan Instagram. Kelima sosial media tersebut merupakan lokasi terbaik saat ini dalam mengumpulkan pundi rupiah. Semua tergantung masing-masing creatornya.

Dari poin pertama sampai ketiga, sudah cukup jelas bahwa setiap lokasi sosial media akan menerapkan penentuan pembayaran fee pada penggunanya masing-masing. Hal tersebut membuat Anda tidak akan bisa mematok cara kerja hanya satu untuk semua. Bahkan mereka yang mempunyai pengikut jutaan di Tiktok, belum tentu terkenal di Instagram, Facebook dan Youtube.

5. ​​Jumlah Pengikut bukan sebagai Patokan

Source : milenialis.id
Source : milenialis.id

Untuk sosial media, pada dasarnya jumlah pengikut tidak bisa dijadikan patokan menentukan pendapatan di dunia maya. Hal tersebut karena jumlah pengikut ribuan belum tentu mendapatkan iklan dari Google di luar endorsement. Lalu apa yang pasti bisa dijadikan patokan?

Sekarang banyak pengguna yang menyukai video, jumlah viewers konten Anda saat ini menjadi patokan khusus. Selain itu juga jumlah penyuka hingga seberapa seringnya videonya bisa FYP (For Your Page) untuk Tiktok, di halaman pengguna lainnya.

6. ​​Jumlah Iklan dalam Website Tidak Berpengaruh Besar

Source : infodigimarket.com
Source : infodigimarket.com

Seperti yang sudah dijelaskan, bahwa untuk Blogger jumlah iklan di dalam websitenya ternyata bukan satu-satunya penentu jumlah pembayaran fee dari Google. Tingginya traffic pengunjung menjadi penentuan utamanya sehingga harus seimbang antara keduanya.

Begitulah perbedaan penentuan pendapatan di dunia maya yang sering disalah artikan oleh banyak pengguna. Pada dasarnya untuk menarik pengunjung selalu dianjurkan memberikan konten-konten menarik dan unik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *