Mengingat saat ini semua kegiatan selalu dilakukan secara virtual, menguatkan posisi media sosial yang juga sebenarnya mempunyai peran tersendiri dalam berbagai aspek. Meskipun ketergantungan dengannya dirasa buruk, namun dalam mengisi ruang kerohanian pengguna, tampaknya medsos berperan besar.
Beberapa Peran Media Sosial dalam Mengisi Kerohanian Penggunanya secara Virtual
Tanpa disadari saat Anda menggunakan media sosial apapun itu, tidak hanya satu dua kali pasti sering diselingi oleh konten berbau healing rohani sehingga sedikit membukakan hati untuk lebih memperbaiki diri. Pada dasarnya tidak hanya itu, medsos masih banyak berperan diaspek tersebut dan berikut perannya.
1. Sebagai Tempat Memberikan Ceramah Modern secara Virtual
Tidak sedikit bahkan bersyukurlah karena saat ini banyak sekali pemuda yang memberikan aspirasinya tentang kerohanian. Melakukan ceramah yang dikemas secara modern lalu dijadikan sebuah konten dan media sosial lah yang berperan sebagai penyedia tempat membagikannya ke sesama pengguna lainnya.
Tanpa disadari ketika Anda membuka media sosial dan melihat semua konten-konten serupa, membagikan ayat-ayat suci bahkan hingga mengingatkan tentang kematian sudah mengisi kekosongan ruang rohani. Meskipun diamalkan atau tidak akan kembali kepada pribadi masing-masing, namun setidaknya sudah mau mendengarkannya.
2. Ladang Intropeksi Diri tentang Pencapaian Diri Sendiri
Pada dasarnya pencerahan rohani tidak melulu tentang agama, self healing dengan kata bijak juga merupakan salah satu bahan terbaik untuk membenahi diri. Bersyukurnya Anda hidup di zaman modern sehingga dalam mencari bahan intropeksi diri hanya perlu membuka media sosial sudah banyak influencer dengan konten terbaiknya.
Mereka memberikan kata-kata penyemangat dengan menggunakan kata-kata bijak sehingga menguatkan peran media sosial sebagai ladang intropeksi diri untuk pencapaian diri sendiri. Terkadang untuk menyadarkan hati manusia perlu mediasi lain agar lebih bisa tersadar apa saja yang perlu dibenahi dalam diri.
3. Tempat Saling Mengingatkan dengan Membagi Kata-kata Bijak
Seperti sudah dijelaskan pada poin sebelumnya, bahwa membuka dan mengisi ruang kerohanian pada dasarnya tidak hanya tentang agama tetapi juga kesadaran terhadap perilaku diri sendiri. Melalui media sosial beberapa konten creator memberikan banyak kata-kata bijak untuk dijadikan sebagai pengingat virtual.
Meskipun pengguna satu dengan lainnya bukan teman bahkan tidak saling mengenal, justru disitulah peran media sosial berjalan sebagai tempat saling mengingatkan. Mereka yang membuat konten pun memberikan kata bijak berdasarkan pada pengingat kepada dirinya sendiri, sama-sama berbenah diri.
4. Sumber Ilmu untuk Mengembalikan Kerohanian Seseorang
Tidak sedikit ceramah yang diberikan oleh beberapa konten menyiratkan banyak sekali ayat-ayat dalam kitab suci Al-Quran maupun dari agama lainnya. Hal tersebut secara tidak langsung menjadi ilmu ketika tadinya belum mengetahui tentang ayat tersebut, dengan melihat kontennya jadi tahu dan bahan tamparan diri sendiri.
Namanya saja manusia tidak akan pernah luput dari perbuatan dosa karena kesalahan yang disengaja maupun tidak sengaja. Oleh karena itulah, media sosial berperan sebagai sumber ilmu sehingga penggunanya dapat mengembalikan kerohaniannya untuk memperbaiki diri, hati serta ibadahnya nanti.
5. Memberikan Kemungkinan Besar Seseorang Mendapat Hidayah
Mendapatkan hidayah pada dasarnya mempunyai arti luas jika tidak menyangkut pautkannya dengan agama, karena hakikatnya kata tersebut sudah paten akan selalu berhubungan pada seorang muslim. Oleh karena itulah, saat seseorang mendapatkannya sebenarnya banyak sekali contohnya.
Bahkan mungkin seorang pencuri yang rajin sekali mencuri, lalu berhenti dan mencari pekerjaan halal sudah termasuk mendapat hidayah. Nah tanpa disadari dengan melihat peran dari poin 1 hingga 4, sudah bisa dirumuskan bagaimana proses medsos memberikan kemungkinan besar seseorang mendapatkan hidayah.
6. Sebagai Pencerahan Virtual agar Hati Lebih Tenang
Denagn melalui media sosial tanpa disadari beberapa orang merasakan pencerahan setelah mendengarkan konten-konten ceramah hingga memberikan motivasi menggunakan kata bijak. Setidaknya selama hidup didunia manusia akan selalu diberikan waktu ketika hatinya merasa tidak tenang.
Alasannya banyak, oleh karena itulah dengan berbaik hati para konten creator membuat sebuah ceramah yang dikemas secara epic baik menggunakan video maupun foto. Melalui media sosial mereka dipertemukan sehingga pada akhirnya memberikan ketenangan hati.
Tanpa disadari peran-peran tersebut sebenarnya sudah menjadi salah satu kelebihan media sosial dalam menyuguhkan konten bermanfaat bagi penggunannya. Tidak hanya berdampak buruk kenyataannya medsos memiliki manfaat luar biasa lainnya.
