Selain memberikan fasilitas atau fitur Pay Later, ternyata shopee juga merilis pengajuan pinjaman untuk pengguna maupun penjual. Sistem yang digunakan sama halnya dengan pinjaman online, pengajuannya mudah, cepat tetapi mereka membebankan bunga lebih tinggi daripada peminjaman di BPR dan Bank-bank konvensional lainnya.
Beberapa Kekurangan Mengajukan Pinjaman melalui Shopee Pinjam
Jika membicarakan tentang keamanannya, bergantung pada keadaan. Bagi pengguna dan penjual yang sanggup mencicilnya setiap bulan tentu saja aman. Oleh sebab itu pastikan dahulu pendapatan Anda mampu mencukupinya. Berikut ini dijelaskan secara singkat bagaimana kekurangan menggunakannya sebagai penutup kurangnya dana.
1. Membebankan Bunga lebih Besar daripada Pinjaman di Bank
Seperti sudah dijelaskan bahwa sistem shopee pinjam sendiri sama dengan pinjaman online, mereka tidak membebankan agunan, pencairan lebih cepat tetapi bunganya cenderung lebih besar. Untuk shopee pinjam sendiri bisa mencapai 3% bahkan lebih, oleh sebab itu sulit jika harus mencicil ketika pendapatan peminjam kurang stabil.
Jika dibandingkan dengan bank-bank lainnya tentu saja selisihnya sangat jauh, selain harus menggunakan agunan mereka selalu menggunakan BI Checking. Oleh sebab itulah bunganya rendah dan kemungkinan ditolak juga sangat tinggi. Wajar saja pembebanan bunganya sangat tinggi, ada harga ada rupa istilahnya sama saat membeli barang.
2. Sangat Rentan Terjadinya Pembobolan Data Pribadi Terkait Pengajuan
Beberapa waktu lalu ada berita seseorang tidak menggunakan shopee untuk berbelanja namun tagihannya melonjak sampai mencapai 8 juta. Hal tersebut ternyata terjadi karena adanya cyber crime yang membobol data pribadinya lalu membelanjakannya menggunakan shopee Pay Later dan sampai saat ini belum ada konfirmasi lanjutan.
Meskipun kejadian tersebut terjadi melalui shopee pay later, namun tidak menutup kemungkinan shopee pinjam rentan dibobol juga. Hal tersebut karena keduanya sama-sama fitur dari salah satu marketplace yang berada di dunia maya dan sudah bukan rahasia jika disana banyak cyber crime, mengincar pembobolan data sejenisnya.
3. Registrasi Awal yang Sedikit Rumit dan Memasukkan Banyak Data
Untuk kekurangan selanjutnya memang wajar karena melihat bagaimana persyaratan pinjamannya tanpa agunan, sehingga pihak shopee tidak ingin rugi diakhir. Oleh sebab itu mereka memberikan registrasi diawal lebih rumit, salah satunya adalah menyertakan swafoto bersama KTP dan harus dilakukan secara benar.
Ketika Anda mengambil fotonya tidak benar, sistem sama sekali tidak bisa memproses pengajuannya. Biasanya jika sudah mendaftarkan diri menggunakan shopee pay later, saat akan membuka baru lagi untuk peminjaman di shopee pinjam tak perlu lagi memasukkan registrasi seperti di awal, Hanya perlu mencocokan beberapa data lagi.
4. Pembayaran Tagihan Rentan Terkena Kendala
Hal ini jarang sekali terjadi tetapi dilihat bagaimana proses pembayaran tagihannya tentu saja membuat kekurangan selanjutnya adalah pembayarannya rentan terkena kendala. Hal tersebut karena setiap tagihannya akan langsung masuk ke aplikasi shopee, sehingga buka pihak bank yang menerimanya. Seperti sudah dijelaskan sama seperti pinjol.
Sistem-sistem otomatis seperti itu tidak menutup kemungkinan terjadi kendala, karena memang teknologi masih saja rentan terkena kesulitan sejenis. Terlebih lagi setiap pembayarannya masuk ke dalam aplikasi langsung, terkadang sedang mengalami maintenance atau sejenisnya sehingga harus terhenti dan mengalami kendala.
5. Resiko Tinggi Top Up Terus Menerus dan Membengkak Tagihannya
Kekurangan selanjutnya ini memang sangat rentan sekali terjadi karena shopee akan menambahkan terus limit pinjamannya jika Anda sebagai peminjam track record pembayarannya baik. Oleh sebab itulah biasanya beberapa pengguna akan selalu menambahkan top up secara terus menerus karena kemudahan langkahnya juga.
Bagi pengguna yang memang sudah berlangganan meminjam, tentu shopee tidak akan mempersulit ketika akan mengajukan lagi atau top up. Oleh sebab itulah tak sedikit juga dari mereka kecanduan meminjam, akibatnya tentu saja tagihan membengkak. Melihat lagi pada poin pertama bahwa pembebanan bunganya tinggi sehingga hal itu bisa terjadi.
Semua kekurangan diatas akan dikembalikan lagi pada pribadi masing-masing, yang jelas hindari top up secara terus menerus karena cenderung kecanduan. Hal tersebut pada akhirnya merugikan diri sendiri, mengingat setiap orang tentunya tidak hanya memiliki satu cicilan saja.
