Review Flashback Film The Hunger Games diadaptasi dari Buku

Source : onecms.io
Source : onecms.io

Dewasa ini produksi film Hollywood sangatlah variatif. Tidak jarang hal itu membuat beberapa penikmat film melupakan bagaimana menarik serta bagusnya film-film terdahulu. Itulah mengapa Sabdamaya ingin mengajak penikmatnya kembali mengenang salah satunya adalah drama fantasi terbaik diadaptasi dari sebuah karya sastra novel epic The Hunger Games. Permainan mematikan dengan intrik permasalahan di dalamnya, yuk bahas sedikit reviewnya.

Review Film The Hunger Games yang Seru Abis

Terdiri dari 4 bagian film dari 3 buku karya Suzanne Collins, film sekuel The Hunger Games yang semakin mengangkat nama Jennifer Lawrence sebagai Katniss Everdeen mempunyai cerita unik. Sama seperti buku-buku serta film drama action fantasi lainnya, Suzanne berusaha dengan sangat baik menggambarkan permainan keji dalam bukunya dan ditampilkan nyata dalam film epic. Berikut akan dibahas review lebih lengkapnya.

1. Bukan Termasuk Love at The First Sight Movies

Source : commonsensemedia.org

Dari banyaknya film, ada beberapa tipe yang bisa membuat penontonnya langsung jatuh hati. Sayangnya The Hunger Games bukan termasuk film yang bisa membuat penonton pertama kali melihatnya suka. Ketika pertama kali melihat adegan pembuka bukan tipikal menarik sehingga harus melihat lebih lama bagi mereka penggemar film.

Jika ingin melihatnya harus benar-benar tertarik terhadap film-film bergenre fantasi, hal itu karena melihatnya untuk pertama kali penilaian mereka pastinya kurang menarik. Sama halnya dengan film sejenisnya, bahkan Harry Potter sekuel pertama pun jauh dari kata menarik. Oleh sebab itulah review pertama The Hunger Games bukan tipe love at the first sight movies.

2. Menyajikan Cerita Cinta Berbeda di Tengah Ketegangan

Source : thedailyfandom.com

Bagi Anda yang sudah melihat film The Hunger Games pasti tahu tentang kisah cinta ikonik antara Katniss Everdeen dan Peeta Mellark. Penulis novel berhasil menyajikan cerita cinta berbeda di tengah ketegangan permainan bertahan hidup tersebut. Makna tersembunyi dari percintaan mereka pun seperti realistis.

Meskipun pada awalnya mereka berdua hanya berpura-pura untuk games tersebut, Peeta jatuh cinta pada Katniss. Perjuangan keduanya memang cukup berat di tengah permainan. Peeta yang bisa dibilang skill bertarung atau defense self sangat kurang mendapatkan Katniss dengan keberanian serta keahlian bertarungnya. Hal itu membuktikan cinta akan saling melengkapi.

3. Penonton Ikut Terbawa ke Dalam Permainannya

Source : epicinema.com

Drama fantasi yang dihasilkan oleh dunia perfilman barat tidak akan pernah mengecewakan. Termasuk The Hunger Games, meskipun tidak termasuk dalam film langsung membuat penontonnya jatuh cinta namun tidak bisa dipungkiri bahwa penonton ikut terbawa ke dalam permainannya. Dimana setiap tribute harus bertahan hidup.

Dari 24 tribute hanya satu yang menang dan mereka semua akan saling membunuh. Oleh sebab itulah film ini termasuk drama fantasi patut untuk direkomendasikan mengisi akhir pekan bersama keluarga atau hanya selingan ketika bosan melanda. Sudah ada 4 sekuel filmnya dan untuk melihat semua, ceritanya berkaitan sehingga The Hunger Games harus dilihat terlebih dahulu.

4. Sinematografi yang Tidak Perlu Diragukan Lagi

Source : eonline.com

Seperti biasa, film barat akan selalu memberikan sinematografi terbaiknya. Editan yang begitu halus terlihat sangat nyata bahkan ketika tahu hanya sebatas film fantasi tetapi bisa terlihat nyata. Itulah mengapa pada poin sebelumnya dijelaskan bahwa penonton sampai bisa ikut terbuai merasakan berada di tengah permainan tersebut.

Salah satu alasannya karena sinematografi tersebut terlihat sangat sempurna, bagi film di tahun 2012 penggunaan sinematografinya sudah sangat canggih dengan hasil sempurna. Tidak heran rating film tersebut juga tinggi untuk pertama kali dirilis. Untuk film adaptasi novel, The Hunger Games bisa dipuji layaknya film-film lainnya.

5. Screenplay Dibuat Sama dengan Jalan Cerita Novelnya

Source : okezone.com

Mengangkat sebuah novel menjadi film memang tidak mudah, hal tersebut karena akan banyak jalan cerita yang harus dipotong karena durasi film. The Hunger Games sendiri novel asline mempunyai jumlah halaman 700 lebih, namun filmnya berhasil memberikan screenplay yang dibuat sama meskipun harus memotong bagian tertentu.

6. Penggambaran Permainan Adaptasi Novel Terbaik

Source : thejournal.ie

Menurut pengalaman penulis ketika membaca novel Harry Potter dan melihat filmnya, memang banyak sekali perbedaan dan potongan didalamnya. Tidak salah karena film terbatas durasi, karena itulah harus dipotong. Namun sama seperti The Hunger Games, sutradara berhasil dalam memberikan gambaran permainan melalui novel secara baik.

Perlu diketahui The Hunger Games mempunyai 4 sekuel film, Anda tidak bisa menonton hanya salah satunya saja karena ceritanya selalu berkaitan.

Exit mobile version