Hati-hati Bunda ! Disarankan untuk Tidak Mengumbar Terlalu Sering Foto Anak di Media Sosial, Mengapa?

Source : etalaseserpong.com
Source : etalaseserpong.com

Jika melihat saat ini banyak sekali kejahatan yang terjadi di media sosial, pengguna diharapkan lebih berhati-hati lagi dalam memanfaatkannya. Terlebih bagi Anda seorang ibu sebaiknya tidak terlalu sering membagikan foto anak-anak ke media sosial. Membuatkan medsos khusus untuk si kecil sah-sah saja namun sebaiknya di private, mengapa? Akan dibahas di bawah.

Alasan Tidak Disarankan untuk Mengumbar Terlalu Sering Foto Anak di Media Sosial

Tidak banyak yang tahu alasan kurang disarankannya sering membagikan foto anak-anak terutama bayi di media sosial. Hal ini menyangkut dengan banyaknya kasus balita hilang atau terkadang fotonya disalahgunakan oleh pihak tak bertanggung jawab. Untuk mengantisipasi terjadi hal-hal tak diinginkan tersebut saran itu di up dan berikut alasan lainnya.

1. Kemungkinan Disalahgunakan oleh Pihak Tak Bertanggungjawab Tinggi

Source : wajibbaca.com
Source : wajibbaca.com

Mengingat bagaimana meningkatnya kasus kejahatan cyber saat ini, tentunya mengantisipasi penggunaan data pribadi perlu ditingkatkan. Salah satunya membatasi diri dalam membagikan foto anak-anak terutama bayi di media sosial karena saat ini banyak kasus yang melibatkan anak di bawah umur dan sangat disayangkan diantaranya melalui medsos.

Pelakunya memanfaatkan foto-foto dari media sosial lalu membagikannya lagi untuk dijual. Kasus ini sudah banyak terjadi meskipun bersyukur tidak ada korban lebih lanjut, namun merugikan keluarga terlibat. Dengan membatasi diri untuk tak terlalu sering membagikan foto anak Anda di media sosial menurunkan kemungkinan disalahgunakan fotonya tersebut.

2. Foto akan Disimpan oleh Pihak Tidak Kenal dengan Tujuan Kurang Baik

Source : tirto.id
Source : tirto.id

Tidak hanya menyebarkan, bahkan tindak kejahatan yang berhubungan dengan hal ini akan menyimpan foto-foto di media sosial. Tujuannya pun kurang baik karena menyimpannya tanpa izin lalu menyebarkannya saja dianggap tak layak untuk dilakukan, oleh sebab itu untuk menghindari hal ini sebaiknya kurangi mengumbar foto anak Anda.

Terkadang foto itu disimpan untuk disalahgunakan dalam mengikuti perlombaan, kasus terburuknya dimasukkan ke daftar anak-anak yang dijual, sangat miris. Jika kejadian tersebut terjadi korban tidak akan bisa meminta pertanggungjawaban karena pelakunya bersembunyi di balik media sosial sehingga sulit menemukannya.

3. Menimbulkan Penyakit Hati yang Dirasakan oleh Ibu-ibu lainnya

Source : republika.co.id
Source : republika.co.id

Tanpa disadari terkadang pencapaian anak satu dengan lainnya berbeda, sehingga ibu lain merasa tidak percaya diri karena melihat anaknya belum seperti lainnya. Timbullah penyakit hati iri yang pada akhirnya terpendam lalu secara tidak sengaja mengumpat anak-anak lainnya dan menjadi doa. Inilah mengapa sebaiknya membatasi mengumbarnya.

Mungkin Anda tidak tahu benar siapa saja yang merasakan demikian, namun pada akhirnya ucapan-ucapan tidak menyenangkan tersebut berimbas ke anak-anak. Memang benar jika ucapan adalah doa sehingga seseorang diharapkan berhati-hati dalam berujar, istilah mulutmu harimaumu benar adanya. Sebaiknya batasi diri saja mengumbarnya.

4. Semakin Merajalelanya Cyber Crime yang Melibatkan Balita tak Berdosa

Source : tempo.co
Source : tempo.co

Modus yang dilakukan pelakunya pun bermacam-macam salah satunya berpura-pura menjadi pengasuh lalu secara diam-diam membawa anak majikannya untuk diperdagangkan atau kegiatan lainnya. Mereka menemukan bayi-bayi tersebut dari media sosial lalu mengincarnya dan melancarkan aksi tidak terpujinya pada anak tak berdosa.

Banyak sekali kasus anak bayi diajak mengamen oleh pengasuhnya saat kedua orangtuanya bekerja, hal ini juga memungkinkan terjadi mengingat media sosial jangkauannya luas. Bahkan kasus-kasus terburuk setelah mengincar mereka menculik lalu menjualnya, sangat keji. Oleh sebab itu untuk mencegah kejadian tersebut batasilah mengumbar ya bunda !

5. Kasus Pengalihan Data Pribadi Media Sosial untuk Menculik Anak Mungkin Terjadi

Source : popmama.com
Source : popmama.com

Meskipun belum ada kasus serupa, namun kemungkinan terjadinya sangat tinggi mengingat cyber crime memang terjadinya di dalam media sosial yang menjangkau banyak akun. Tanpa adanya medsos saja penculikan anak sudah merajalela sejak dahulu, mengingat kemajuan teknologi saat ini semakin maju tentunya kemungkinan kasusnya tersebut tinggi.

Salah satu perantaranya media sosial itu tadi, para pelaku mengincar beberapa anak balita lalu mengalihkan data pribadi sehingga apapun yang terjadi tidak akan pernah ketahuan dalang di balik semuanya. Oleh sebab itulah membatasi dalam penggunaannya serta membagikan foto anak bisa menjadi antisipasi.

Melihat poin di atas mungkin masih kurang signifikan karena memang kasusnya belum ada yang terparah dan jangan sampai kejadian. Oleh sebab itu diharapkan bunda-bunda semua bisa menjaganya serta membatasinya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *