Tragedi Kanjuruhan : Jadi Mana Berita yang Benar Terkait Kengerian Peristiwa 1 Oktober 2022?

Source : news.detik.com
Source : news.detik.com

Tepat tanggal 1 Oktober 2022 lalu, Indonesia mengalami duka yang mendalam lagi karena tragedy Kanjuruhan di Malang. Dimana suporter Aremania pertama kali dikabarkan mengamuk karena kalah 2-3, namun ternyata usut punya usut kerusuhan tersebut sebenarnya tidak terjadi karena Aremania. Banyak saksi mengatakan bahwa penembakan gas air mata menyebabkan kerusuhannya. Peristiwa ini ramai diperbincangkan di sosial media, oleh sebab itu Sabdamaya ingin membahasnya sedikit

Pembahasan tentang Mana Berita yang Benar Terkait Kengerian Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022

Meskipun melalui pemberitaan di sosial media banyak sekali kesaksian tentang tragedi mengerikan tersebut, tidak ada satu pun yang bisa dipercaya. Sayangnya sampai saat ini pun belum ada kepastian bagaimana kebenaran kejadian tersebut. Bahkan korban sudah mencapai ratusan tidak berhasil menggerakkan hati petinggi untuk menurunkan egonya dan ikut bertanggung jawab dalam peristiwa tersebut. Mari membahasnya sedikit tentang peristiwa nahas di 1 Oktober 2022.

1. Tidak ada Berita yang Bisa Dipercaya Sementara Ini

Source : suara.com
Source : suara.com

Sepekan berlalu, Indonesia masih dibayangi duka mendalam karena tragedi nahas di Kanjuruhan setelah acara pertandingan bola berakhir. Sebenarnya terjadi kerusuhan antara suporter sudah biasa terjadi di Indonesia, namun kali ini luar biasa karena menelan banyak korban jiwa bahkan sampai ratusan penonton hingga anggota suporter Aremania meninggal.

Sayangnya dari berita dan kesaksian yang beredar masih diragukan kebenarannya. Bahkan ada kesaksian dari seorang penjual dawet katanya, sempat viral melalui WhatsApp. Pada akhirnya banyak sekali pengguna sosial media bersaksi lagi bahwa tidak ada penjual dawet saat itu. Otomatis berita tersebut menjadi tidak akurat lagi. Kebenaran harus diusut sampai tuntas.

2. Kasusnya Sudah Diusut oleh Pihak Berwajib tetapi Belum Sepenuhnya Tuntas

Source : bbc.com
Source : bbc.com

Melansir dari berbagai artikel media pers, pihak kepolisian sudah berusaha mengusut akar dari tragedi tersebut bahkan juga bersedia akan mencari kesaksian penjual dawet yang sedang viral tersebut. Namun seperti biasa kasus ini belum membuahkan hasil sama sekali meskipun sudah diusut. Hal tersebut dibuktikan masih banyaknya masyarakat dikecewakan.

Tidak ada satu pun masyarakat tak merasakan duka saat itu dan banyak sekali kesaksian yang saat itu memang ikut menonton disana bahwa kerusuhan terjadi ketika polisi menembakkan gas air mata. Sedangkan menurut kesaksian penjual dawet, supporter sebelumnya banyak yang mabuk. Bebar saja kepolisian menemukan banyak botol miras dan oplosan disana. Lalu kebenarannya tetap belum ada benang merahnya.

3. Banyak Masyarakat Mengeluhkan Kinerja Pemerintahan Mengecewakan

Source : liputan6.com
Source : liputan6.com

Melihat melalui sosial media, banyak sekali masyarakat terutama influencer sebagai content creator mengeluhkan bahwa kinerja pemerintah mengecewakan. Banyak yang menginginkan Ketua Umum PSSI mengundurkan diri sebagai bentuk tanggung jawab atas peristiwa tersebut. Namun melansir dari merdeka.com, Mochamad Iriawan mengatakan bahwa sudah mengusut kejadian tersebut.

Namun banyaknya berseliweran berita tidak benar tentang kejadian tersebut justru menimbulkan pertanyaan mengapa harus supporter dan Arema FC saja yang dihukum? Sedangkan tragedi tersebut dipicu juga karena tembakan gas air mata dari kepolisian yang menjaga saat itu. Padahal penggunaan gas air mata tersebut sudah dilarang oleh FIFA.

4. Sudah Jatuh Ratusan Korban Terjatuh namun Tanggung Jawab Nihil

Source : sport.detik.com
Source : sport.detik.com

Dengan banyaknya korban yang sudah jatuh, sepekan berlalu belum ada sama sekali tanggung jawab. Baik dari pemerintah hingga kepolisian memang saat itu sedang menjaga di lapangan juga pelaku bombardier gas air mata saat itu. Sudah banyak penonton selamat bersaksi melalui sosial media bahwa awal mula kerusuhan karena gas air mata tersebut.

5. Saling Menyalahkan Bukan Menjadi Jalan Keluar Terbaik

Source : cnnindonesia.com
Source : cnnindonesia.com

Melihat banyaknya berita yang menyalahkan sana dan sini sebenarnya cukup menyedihkan. Bukan dicarikan jalan keluar terbaiknya, justru saling menyalahkan. Padahal dengan cara tersebut tidak akan mendapatkan jalan keluar, selain itu sebenarnya tragedi itu hanya membutuhkan tanggung jawab dari pihak-pihak terkait agar masalahnya selesai.

6. Ada yang Tidak Beres dengan Peristiwa Mengenaskan di Malang Tersebut

Source : bbc.com
Source : bbc.com

Banyak sekali penilaian mengatakan bahwa ada yang tidak beres dengan peristiwa tersebut. Dari penembakan gas air mata hingga terjadinya kerusuhan hingga adanya oknum penyebab utama kerusuhan tersebut terjadi. Lama-lama negara ini seperti drama Korea, permasalahan satu belum selesai menimbulkan masalah lainnya.

Apapun kebenarannya, jangan sama sekali menyebarkan berita tidak baik atau bahkan bohong. Saat ini Indonesia masih berduka, menambahkan benang merah di tengah justru akan menimbulkan banyak praduga tak bersalah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *