Dalam perkembangan teknologi yang semakin maju seperti sekarang ini sepertinya membuka lebar manfaat bagi masyarakat. Sayangnya, tidak semua masyarakat menggunakannya sebagaimana mestinya teknologi tersebut bekerja. Fenomena cyberbullying akhir-akhir ini kerap sekali terdengar bahkan berdampak buruk.
Beberapa Dampak dari Cyberbullying Melalui Media Sosial
Bullying sendiri adalah menghujat seseorang dengan kata tidak pantas atau melakukan tindakan kasar untuk alasan tidak masuk akal. Dari situ sudah diketahui bahwa bentuknya ada dua, melalui perkataan dan tindakan. Keduanya sama-sama menimbulkan dampak tidak baik bagi korbannya, berikut ringkasannya.
1. Menurunkan Rasa Percaya Diri Korbannya
Mungkin untuk bahasa enaknya bullying bisa dikatakan mengejek, tetapi keberadaannya sekarang tumbuh menjadi hujatan tidak bermartabat dilontarkan dengan sangat semena-mena. Lalu apa saja yang menjadi bahannya? Dari bentuk fisik hingga setiap kegiatan selalu dihujat bagi pelakunya.
Nah, fenomena cyberbullying ini terjadi karena semakin banyaknya media sosial menjadi tempat berbagai macam kegiatan dan dari situ juga mereka memulai hujatannya. Komentar pedasnya sering kali membuat korban merasa kurang percaya diri hingga dapat menyebabkan insecure, berakhir stress berat.
2. Melahirkan Generasi tidak Berkualitas dalam Berkarya
Beberapa pelakunya ingin menjadi tenar seperti artis, selebgram, siapapun yang memiliki pengikut banyak. Dengan mencaci maki, membuat hujatan tidak bermakna dianggap bisa secara instan menaikkan pamornya, dan tindakan tersebut akan menjadikannya berkarya di jalan tidak berkualitas.
Hujatannya pun bisa berupa skandal yang sedang menimpa artis tersebut atau bahkan hanya mencari-cari bahan lalu memprovokasikannya kepada pengikut lainnya. Manusia seperti itu membuat media sosial mempunyai citra buruk sebagai wadah berkreasi generasi muda bahkan semua masyarakat.
3. Menutup Hati Baik dengan Perkataan Buruk
Pelaku cyberbullying sudah bisa dikatakan jahat, mereka pasti menutup hati baiknya dengan kebencian melalui kata-kata tidak pantang. Orang baik tidak akan melakukan hal tersebut, justru akan memberikan percikan semangat bagi mereka yang tertimpa masalah. Jangan dipikir pemegang akun tidak membacanya.
Komentar yang ada di bawah postingan foto berjumlah ribuan untuk verification account, atau centang biru pada instagram. Tidak menutup kemungkinan mereka melihat setiap trash disana, malah terkadang mereka membalas setiap komentar tersebut dengan sindiran pedas juga.
4. Dampak Terburuknya Bisa Membuat Stres Berkepanjangan
Sudah banyak korban dari cyberbullying yang dialami oleh artis papan atas, contohnya saja anak dari Ussy Sulistyawati. Mengaku sakit hati, dia menelusuri siapakah sebenarnya pemilik akun dengan hujatan tidak pantas tersebut. Bahkan tidak segan, Ussy melaporkannya ke pihak berwajib.
Kasus kedua juga dari anak selebritis Uya Kuya ketika mendapatkan tiket konser idol kpop yang tidak bisa didapatkan oleh fandom Indonesia. Dampaknya sangat disayangkan, sang ibu bercerita bahwa anaknya stress menanggapi komentar tersebut. Asal kalian tahu, stress berkepanjangan akan mengakibatkan depresi hebat.
5. Mengalihkan Fungsi Media Sosial menjadi Tidak Baik
Pada dasarnya fungsi dari media sosial adalh wadah menunjukkan karya generasi bangsa melalui komunikasi visual terhadap dunia. Juga sangat berfungsi pada pedagang kecil untuk memperkenalkan produknya pada khalayak ramai tanpa komunikasi langsung. Fenomena cyberbullying menggeser semuanya.
Memang benar bahwa sesuatu yang baik pasti akan memiliki sisi buruk juga walaupun hanya sedikit, sama seperti media sosial. Cyberbullying menjadi awal terbentuknya rasa stress tingkat rendah hingga berkepanjangan lalu depresi. Jika sudah depresi dan tidak teratasi dengan baik, dampaknya akan seperti Sulli eks f(x).
6. Seketika dapat Merubah Sifat Asli Seseorang
Jangan main-main dengan bullying, dengan perkataan ataupun tindakan keduanya memiliki dampak berbahaya bagi korbannya. Salah satunya dapat merubah sifat asli seseorang dan sudah banyak terjadi, termasuk menurunkan percaya diri. Body Shaming menjadi top teratas bahan bullying.
Seseorang dengan tubuh gendut ataupun kurus selalu saja dijadikan sasaran, tadinya mereka percaya diri bahkan seorang yang ceria serta supel. Setelah mendapat banyak cacian hingga hujatan, dirinya tiba-tiba menarik diri dan menyendiri. Hal tersebut sudah terjadi di dunia cyberbullying, maka hati-hatilah.
Pada dasarnya menghadapi cyberbullying hanya satu kuncinya, acuhkan saja jika masih sulit amannya matikan semua kolom komentar sehingga kalian aman dari cacian serta makian. Semakin pelaku ditanggapi, akan menjadi dan merasa berhasil dalam mematahkan semangat kalian.
