Film tanpa Sensor di Layanan Streaming, Apakah Berdampak Tidak Baik?

Source : youtube.com
Source : youtube.com

Dewasa ini banyak sekali film yang ditayangkan di layanan streaming baik ilegal maupun legal tidak menggunakan sensor sama sekali. Padahal film tersebut memang memberikan adegan dewasanya sangat terbuka dan bisa dibilang semi. Oleh sebab itulah menimbulkan banyak pertanyaan apakah tidak masalah membiarkan hal tersebut di tengah banyaknya pengguna dari berbagai usia? Berikut akan dibahas dampaknya.

Beberapa Dampak Film tanpa Sensor di Layanan Streaming

Sebenarnya jika untuk penonton yang sudah matang usianya tidak akan masalah dengan hal tersebut, hanya saja kekhawatiran semakin meninggi ketika membayangkannya dilihat oleh anak di bawah umur. Mengingat layanan streaming tersebut bebas diakses siapa pun. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan apakah dampaknya dan berikut ini akan dijelaskan beberapa dampaknya secara detail dan singkat.

1. Bisa Diakses secara Bebas oleh Anak di Bawah Umur

Source : thurrott.com
Source : thurrott.com

Mungkin untuk beberapa layanan streaming sudah menggunakan fitur dan batasan mengatur usia penggunanya. Seperti pada Disney+ Hotstar yang bisa mengaktifkan fitur Kids Safe sehingga orang tua tidak perlu khawatir ketika anak-anak menggunakannya untuk menonton. Namun untuk layanan lainnya sepertinya belum ada hal tersebut

Seharusnya ada batasan dalam mengaksesnya sesuai umur penontonnya pada semua layanan streaming. Hal tersebut karena akan berdampak bisa diakses secara bebas oleh anak di bawah umur, mengingat film-film dewasa sekarang banyak mengandung adegan cukup mengkhawatirkan jika dilihat oleh anak-anak.

2. Tidak Adanya Batasan antara Film Biru dan Film Semi

Source : movieden.net
Source : movieden.net

Dengan tanpa adanya sensor tersebut dampak selanjutnya adalah dimana film biru dan film semi seperti tidak ada batasan pembedanya. Mungkin memang benar jika untuk film-film semi tidak melakukan sensor pada area tertentu, jika film biru full semua seperti diketahui semua orang dewasa. Namun tetap saja keduanya menjadi sama.

Kembali lagi mungkin bagi orang dewasa tidak masalah justru terkadang bagi mereka yang sudah menikah dijadikan sebagai “inspirasi”. Namun bagi mereka belum menikah atau masih tahap pacaran, hingga masih di bawah umur melihat adegan lebih mirip seperti film-film biru tentunya akan berdampak tidak baik terutama perspektif mereka.

3. Kemungkinan Besar dilihat oleh Semua Orang

Source : style.tribunnews.com
Source : style.tribunnews.com

Dampak selanjutnya adalah dimana kemungkinan besar film tersebut akan dilihat oleh semua orang dari berbagai usia bahkan lansia. Sudah dijelaskan sedikit tentang siapa saja yang kemungkinan akan melihatnya pada poin di atas. Dampaknya tersebut masih menjadi perdebatan antara negatif atau positif.

Untuk anak di bawah usia tentu saja negatif tapi lainnya bisa saja positif karena sebagian mereka adalah pasangan suami istri yang terkadang menonton film biru justru menimbulkan dosa. Oleh sebab itulah memilih film semi tanpa sensor. Tetap saja orang tua harus melakukan pengawasannya ketika ada anak-anak ikut menontonnya.

4. Menimbulkan Perspektif Lain bagi Mereka Berpikiran Negatif

Source : idntimes.com
Source : idntimes.com

Berikutnya adalah dimana hal tersebut akan berdampak perspektif lain bagi penonton yang menganggapnya negatif terlepas dari anak di bawah umur. Memang jika dilihat lagi banyaknya film sejenis menjadikan ajakan untuk penontonnya melakukan hal sama karena lagi-lagi keduanya mempunyai ciri sama seperti film biru.

Selain itu di ajaran agama sendiri banyak yang akan menentangnya, oleh sebab itulah perspektif ini yang akhirnya akan menjadi sebuah perdebatan tidak ada ujungnya. Jika memang Anda merasa tidak nyaman bisa skip tidak perlu melihatnya lagi karena memang cukup fenomenal dan memicu hal-hal tidak diinginkan atau mungkin diinginkan?

5. Film Tersebut Lebih Menonjolkan Adegan Semi daripada Screenplay-nya

Source : viva.co.id
Source : viva.co.id

Dampak selanjutnya, dengan adanya kebebasan sensor beberapa film justru lebih menonjolkan adegan semi daripada screenplay-nya. Bagi penggemar film hal tersebut justru tidak terlalu menarik karena jatuhnya membosankan. Tidak masalah jika ada adegan dewasa di beberapa menit terjadi berulang tetapi screenplay harus tetap menonjol dari tambahan tersebut.

6. Menimbulkan Banyak Kontroversi dari Berbagai Pihak

Source : cnnindonesia.com
Source : cnnindonesia.com

Kontroversi pasti banyak timbul dari berbagai pihak, namun layanan streaming bebas melakukannya. Tidak ada larangan karena memang semua layanan berada di ruang maya sehingga peraturan bebas. Itulah juga yang menyebabkan saat ini banyak film-film lulus sensor padahal memperlihatkan adegan tanpa busana terlalu ekstrem.

Bagaimana Sabdamaya? Apapun dampaknya, semua akan dikembalikan pada masing-masing selera. Jelasnya bagi orang tua tetap harus melakukan pengawasan pada anak-anaknya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *