Kemajuan jaman hingga detik ini telah merubah banyak kebiasaan yang sering dilakukan dahulu. Rasa rindu pasti ada karena di saat itu masa dimana semua orang masih peduli satu sama lain tanpa menggunakan perantara media lain. Semua sudah terlihat berbeda ketika internet menjamah dunia modernisasi.
Beberapa Kerinduan di Masa Sebelum ada Internet dan Media Sosial
Internet pertama kali masuk ke Indonesia adalah tahun 1988. Melansir dari Wikipedia.org, awal mula kegunaan internet dikomersilkan sebagai perdagangan dan kegiatan lain tepat di tahun 1990. Di saat itu belum banyak penggunanya, karena itulah berikut kegiatan masyarakat sebelum ada internet dan media sosial.
1. Mencari Informasi Melalui Surat Kabar
Sebelum ada internet, semua masyarakat hanya mengandalkan surat kabar untuk mendapatkan beberapa informasi. Tak heran bahwa orang tua jaman dahulu mempunyai pengetahuan yang begitu melimpah karena membaca merupakan rutinitas setiap hari. Perusahaan surat kabar menjadi raja.
Berbeda dengan sekarang, bahkan sudah ada beberapa perusahaan surat kabar yang tidak mampu bertahan di kerasnya kemajuan zaman. Namun beberapa tetap mengikutinya, sehingga membuat inovasi Koran digital. Banyak penjual Koran bercerita bahwa kini dia sangat kesulitan mencari pembacanya seperti dulu.
2. Radio adalah Andalan Komunikasi Visual
Walaupun modernisasi sudah merajai, namun eksistensi radio tidak meredup hingga saat ini. Terbukti dengan masih banyaknya stasiun radio yang mengudara bahkan beberapa di antaranya sudah ada sejak dahulu salah satunya Prambors Radio. Terkenal di kalangan anak muda sekarang karena ke update-annya.
Eksistensi radio di jaman dahulu sangatlah dielu-elukan oleh beberapa kalangan masyarakat karena menjadi salah satu andalan komunikasi visual. Jadi masyarakat jaman dahulu secara tidak langsung sudah melakukan digital marketing dengan memasang iklan di sana dan memang satu-satunya andalan.
3. Televisi hanya Mempunyai Tiga Channel
Perbandingan yang tidak cukup bisa untuk membandingkan. Saat ini bahkan kalian jika akan menonton sebuah film sangat mudah dari berbagai channel streaming, dahulu jangankan film, dalam televisi hanya ada tiga pilihan acara di setiap stasiun. Dari situlah mereka lebih menyukai bergaul di luar rumah.
Dari anak-anak hingga orang tua melakukan beberapa kegiatan yang tentunya sudah sangat jarang dilakukan saat ini. Oleh karenanya masyarakat pada ketika itu masih sangat menjunjung tinggi solidaritas hingga gotong royong antara sesama. Intensitas berkumpulnya lebih sering dengan warga sekitar.
4. Bertukar Kabar Melalui Surat Menyurat
Siapa yang masih ingat dengan mencari sahabat penas melalui sebuah surat? Kegiatan tersebut sering sekali dijadikan sebagai tugas pelajaran Bahasa Indonesia untuk mempraktekkan materi menulis surat. Tak jarang keduanya akhirnya saling bertukar kabar secara terus menerus bukan dengan Whatsapp.
Internet belum ada sehingga elektronik mail atau email juga belum terlihat bahkan terdengar. Selain mencari sahabat penas, antara saudara, kakak beradik bahkan orang tua saat anaknya merantau semua menggunakan surat ketika bertukar kabar. Menulis dengan tangan dijaman sekarang sudah sedikit berkurang.
5. Wartel Satu-satunya Tempat Terbaik
Wartel atau warung telepon adalah sarana umum andalan untuk menyambungkan suara di tempat lain melalui alat komunikasi tentunya. Belum ada ponsel ataupun nomor provider sehingga memang satu-satunya jalan dengan mendatangi wartel terdekat. Tarifnya pun tak semahal kuota internet pada masa itu.
Beberapa komunitas generasi tahun 90’an pasti mengalami indahnya telepon berjam-jam bersama teman bahkan pacar. Hal sepele namun terkadang di zaman modernisasi seperti sekarang mulai dirindukan. Sensasi dimana pengorbanan seseorang dalam memberi kabar lebih terlihat paling depan.
6. Silaturahmi Menjadi Komunikasi Paling Akurat
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwa masyarakat dahulu lebih suka melakukan kegiatan di luar rumah. Dari bergotong royong bersama warga sekitar dan tetangga hingga menyapa saling bertukar cerita satu sama lain secara langsung tanpa ada media perantara seperti whatsapp grup atau sejenisnya.
Disitulah dimana nilai silaturahmi lebih terdepan daripada berdiam diri di rumah. Salah satunya alasan adalah karena masih kurangnya hiburan di dalam rumah, tidak ada media sosial, youtube, bahkan channel streaming drama Korea dan film lainnya.
Membahas beberapa kegiatan serta benda dan alat komunikasi di jaman dahulu memang membuat sedikit ada kerinduan. Namun, bagaimanapun itu keadaan sudah seharusnya maju bukan mundur sehingga adanya kemajuan era globalisasi seperti sekarang merupakan pencapaian terbaik untuk dunia.
