Video  

Review Film Dewasa Viral di Sosial Media 365 Days yang Mendapatkan Rating Rendah di IMDb

Source : idntimes.com
Source : idntimes.com

Beberapa bulan yang lalu Sabdamaya sempat membahas rekomendasi film dan serial semi dewasa terbaik dan juga dibicarakan melalui sosial media. Salah satunya adalah 365 days, dimana memang sempat viral di sosmed karena ternyata banyak memberikan adegan “dewasa” sehingga memang harus dilihat oleh 20+ meskipun di Netflix tercantum 18+. Parents wajib hati-hati ketika melihatnya. Yuk mereview nya bersama.

Review Film 365 Days yang Cukup “Menantang” Penontonnya

Mungkin jika Anda mencari film dengan adegan semi dewasa, sangat cocok melihat 365 days. Ratingnya yang buruk di dalam IMDb membuktikan bahwa memang benar patut didapatkannya karena bagi penikmat film dengan cerita detail dan screenplay terbaik, jangan mencoba melihatnya. Berikut akan dijelaskan sedikit review 365 days.

1. Inti Cerita yang Terlalu Terburu-buru dan Tidak ada Benang Merahnya

Source : cultura.id
Source : cultura.id

Poin pertama adalah dimana film 365 days ini mempunyai inti cerita yang terlalu terburu-buru. Hal tersebut terlihat bagaimana pengemasan ceritanya kurang bisa dinikmati terkait proses pendekatan antara Massimo dan Laura. Tidak ada yang salah karena memang mungkin ceritanya seperti itu, mengutamakan hubungan intim keduanya.

Namun terlepas dari hubungan keduanya yang ternyata hanya membutuhkan waktu sedikit dan bisa langsung jatuh cinta, kembali lagi bahwa film ini bagi Anda penikmat film cerita detail mungkin kurang cocok. Hal tersebut karena memang 365 days mempunyai cerita terburu-buru tanpa benang merah jelas sehingga tidak sembarang penikmat film bisa memahaminya.

2. Hanya Memfokuskan pada Adegan “Dewasa” antara Massimo dan Laura

Source : imdb.com
Source : imdb.com

Jika dilihat lagi 365 days ini memang tidak memfokuskan pada cerita garis besarnya tetapi seperti hanya memfokuskan pada adegan intim antara Massimo dan Laura saja. Hal tersebut jadi muncul pertanyaan bagi penonton apa hubungan adegan dimana Massimo sedang berusaha menangani pekerjaannya, serta Laura juga berhadapan dengan atasannya.

Adegan pertama yang diperlihatkan setelah kematian ayah dari Massimo. Tidak ada kelanjutan, karena jika penonton merupakan penikmat film screenplay terangkai baik pastinya mempertanyakan apa hubungan adegannya tersebut. Kemungkinan membandingkan bagaimana keseharian antara Massimo juga Laura, namun tetap kurang greget filmnya karena fokusnya hanya pada adegan intimnya.

3. Bukan Termasuk Film yang Bisa Ditonton Bersama Keluarga

Source : hot.detik.com
Source : hot.detik.com

Kebanyakan film yang ditayangkan di Netflix kemungkinan besar bisa dilihat bersama-sama dengan keluarga, namun 365 Days sepertinya tidak masuk ke dalam daftar tersebut. Terutama bagi anak-anak, karena memang film ini seperti sudah dijelaskan banyak mengandung adegan dewasa sangat intim.

Hal tersebut akan merusak pandangan anak-anak dan keluarga yang lainnya. Sebaiknya jika memang ingin melihatnya bersama suami atau istri sehingga bisa menjadi “referensi” serta menambah suasana romantis antara keduanya. Tidak heran juga memang banyak mereka menjadikannya kencan nonton bareng di rumah.

4. Memang Diciptakan Khusus Memperlihatkan Adegan “Dewasa”

Source : viva.co.id
Source : viva.co.id

Melihat lagi film yang dirilis pada tahun 2020 tersebut memang pada dasarnya dibuat khusus memperlihatkan adegan dewasa. Hal tersebut terbukti seperti pada penjelasan pada poin pertama bahwa 365 Days hanya memfokuskan pada adegan-adegan intim antara Massimo dan Laura.

Bahkan proses cerita perkenalan keduanya seperti terlalu terburu-buru, dimana Laura memutuskan mau menyentuh Massimo hanya karena menyelamatkan nyawanya. Padahal di awal sebelumnya Laura sempat marah karena disalahkan atas hal di luar kendalinya. Disini terlihat bahwa keintiman keduanya memang berusaha dibangun utama dalam film ini.

5. Konsep yang Ingin Disamakan dengan Fifty Shades of Grey

Source : movieden.net
Source : movieden.net

Banyak sekali artikel yang menyamakan film ini seperti saingan berat Fifty Shades of Grey. Tunggu dulu, karena menurut pribadi penulis keduanya adalah tipe film berbeda dengan kualitas jauh. Melihat rating rendah dari IMDb dan Rotten Tomatoes, bisa dibilang 365 days memang kurang dalam screenplay.

Mengingat film ini juga diangkat dari novel ternama di Polandia, namun ternyata ekspektasi penonton terlalu tinggi menganggapnya mirip dengan Fifty Shades of Grey. Hubungan kedua pasangan diantara film tersebut berbeda, jika disuruh memilih sama-sama semi intim, Fifty Shades of Grey tetap juaranya.

6. Banyak Adegan Hampa karena Tidak ada Hubungannya

Source : indonesiatatler.com
Source : indonesiatatler.com

Review terakhir adalah dimana 365 Days cukup membuat kecewa penonton yang menginginkan screenplay terbaik mengingat dari sebuah novel. Namun banyak sekali adegan hampa karena hilang begitu saja, seperti munculnya Anna serta kepastian mengapa Laura dibunuh.

Melihat keenam review yang cukup mengecewakan, namun jangan berkecil hati karena film ini tetap cocok Anda lihat bersama pasangan. Jangan tinggikan ekspektasi, cukup nikmati adegan intim terbaiknya disana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *